seekor kambing berjenggot cepak iri kepada kambing yg berjenggot panjang.
suatu hari ada seekor kambing jalan-jalan di pesantren, tapi dia gak jadi karena banyak yang punya jenggot panjang di pesantren. Jadi kambing itu lebih memilih ke salon. Nah di salon itu, dia mengcreambath jenggotnya yang panjang itu, bahkan jenggotnya juga di rasta ala Bob Marley.
Setelah itu dia jalan-jalan ke sawah dengan pede dan 'nggaya' bak model Afrika. Nah di sisi lain, di sepetak sawah ada kambing dengan pacarnya asyik memadu rindu, tapi kambing cewek ini tiba-tiba berlari mendekati si kambing model tadi. Nah si kambing sawah merasa sedih dan aneh. Kemudian dia berfikir kenapa pacarnya lari ke kambing model itu, kemudian dia meraba seluruh tubuhnya, baru kemudian dia tahu bahwa jenggotnya pendek ditambah kriting dan nggak artistik blas!. Akhirnya dia mengalah dan mendesah pada Tuhan :
Kambing :'Tuhan kenapa jenggotku tidak panjang, coba kalau jenggot saya panjang kan jg bisa seperti dia bahkan dapat pahala karena ikut sunnah nabi"
Tuhan : "Malah kamu yang dapat pahala, dan dia masuk neraka!"
Kambing : 'lha kenapa Tuhan?'
Tuhan : "Karena dia memakai jenggot dengan sombong dan riya'..'
Kambing : "Tapi kan dia dapet cewek.."
Tuhan :'lha kamu mau dapet pahala karena ikhlas, atau dapet cewek karena sunnah nabi...
Kambing bingung....
Kambing berjenggot cepak tadi terus memikirkan teguran Tuhan, ia terus merenung di tepi sawah yang tak terasa sudah mulai gelap. Ia sudah tak melihat kambing berjenggot klimis dan pacarnya lagi, mungkin sudah memadu kasih ketika ia berkeluh kesah dengan Tuhan.
Kambing: "Kenapa aku harus memiliki jenggot panjang?" kambing bertanya pada dirinya yg semakin bingung. mengapa Tuhan tak memberiku jenggot panjang padaku, tp memberi jenggot panjang pada kambing 'abang' (karena bulu kambing model itu kebanyakan merah)
kambing terus berkeliaran merenungi pernyataan Tuhannya.
Kambing: "Tapi mengapa Tuhan membiarkan kambing 'abang' itu khilaf?"
Karena lelah berfikir ia memutuskan pulang ke kandang, pelan ia berjalan karena hari sudah maghrib.
Sesampainya di kandang ia dikejutkan sesuatu karena ternyata ibunya sedang bersama kambing 'abang' tadi
kambing (ireng):"Sialan, belum puas ia merebut pacarku malah ibuku dilalapnya" gumamnya dalam hati memendam kemarahan...
Kambing ireng masih kesal dengan tingkah laku kambing model sialan yang dua kali mematahkan hatinya dalam satu waktu.
Kambing ireng:"ASEM!!! siapa sih dia, kambing ngga waras, edan, gendeng, sontoloyo!!!" kambing ireng masih terus mengumpat, kemarahannya tak tersalurkan.
"Ono opo to le??" suara lembut dari belakang menghentikan teriakan serapahnya. "Ibu..." gumamnya dalam hati
"Ono opo awakmu kok nggremeng kaya gitu?" ibunya dengan halus bertanya dan mendekat penuh kasih. Ah ibu membuatku salah tingkah, tak tega aku mengungkapkan kedongkolanku. Aku diam.
"Ya sudah sana temani adik-adikmu" pinta ibu kambing dengan lirih, kambing ireng hanya manut. sepanjang jalannya ia merasa heran, kenapa ibu tak melihat kemarahanku pdanya? aku marah pada ibu? kaenapa aku harus marah pada ibu, bukankah seharusnya aku memaki-maki kambing model gagal itu?? ah kmbing ireng semakin resah.
"Kurang ajar, aku bingung pusing hanya gara-gara kambing model sialan itu, awas kau!!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar